"Itu gak gigit, gak ngusik pengunjung kok. Kalau ada
pengunjung, langsung itu kumpul. Pengunjung senang kan, ngasih makan kera.
Nakalnya, paling suka ngelepasin kaca spion motor yang diparkir," kata Pak
Sarno, salah seorang pedagang di Petilasan Sunan Kalijaga.
Setiap hari, puluhan kera mendapat makan dari para pengunjung.
Kera-kera itu silih berganti memperebutkan makanan dari pengunjung.
Pemerintah Kota Cirebon sengaja melestarikan puluhan kera
tersebut. Salah satu sisi kawasan petilasan bahkan terdapat lapak pengunjung
memberi makan kera. Selain daya tarik pengunjung, keberadaan kera-kera tersebut
tak terlepas dari mitos.
Menurut cerita yang berkembang, puluhan kera Petilasan
Sunan Kalijaga merupakan jelmaan para murid Sunan Kalijaga. Mereka
menjelma jadi kera akibat melawan perintah dan ajaran Sunan Kalijaga.
"Katanya sih itu kutukan. Karena bandel, terus dikutuk jadi
kera," papar Wanti.
Pada waktu-waktu tertentu, kera-kera tersebut tawuran. Kera-kera
berteriak seakan-akan saling mengejek. Tidak jarang perkelahian antar kera itu
menyebabkan kera terluka. Meski terluka, kadang warga sekitar memberi makanan
yang baik untuk mempercepat luka. Tak ada satu pun warga yang berani mengambil
kera tersebut untuk dijual atau dipelihara di rumah.
"Katanya kalau ngambil kera di sini bisa kena sial,"
tambah Pak Sarno.
Jeng Asih, Ratu
Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989
- 08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar