Terletak di belakang SMP
N 2 Mojowetan, Petilasan Sumur Pitu tersembunyi dari lalu lalang jalan desa
Mojowetan, secara lengkap petilasan Sumur Pitu bertempat di Dukuh Wadas Desa
Mojowetan Kecamatan Banjarejo, sepuluh menit dari pertigaan desa Mojowetan menuju
desa Bacem Kecamatan Banjarejo. Ada baiknya bagi para pengunjung untuk bertanya
pada masyarakat Mojowetan jika hendak mengunjungi petilasan Sumur Pitu ini.
Menurut penuturan Kang Gempur, Sekretaris Desa
Mojowetan, Petilasan Sumur Pitu merupakan petilasan yang kental aura Keislaman
dan Mistisme Jawa. Kerap kali upacara adat desa dan peringatan Muharoman /
Suran diselenggarakan di tempat bersejarah ini. Kang Gempur berpesan, jika
ingin merasakan kesakralan dari Petilasan Sumur Pitu, pengunjung disarankan
untuk datang pada hari – hari yang ditentukan. Yaitu pada sepuluh hari pertama
bulan Sura, serta pada malam Jum’at Legi setiap bulannya. Banyak pengunjung
dari berbagai kota hadir pada hari itu. Paling sering adalah pengunjung dari
kota Surakarta, Yogyakarta dan Grobogan. “Pernah juga, datang peziarah dari
Bandung dan Surabaya. Mereka datang untuk kepentingan penelitian sejarah “
Jelas bapak tiga anak ini.
Pengalaman – pengalaman
supranatural sering dialami oleh para pengunjung Petilasan Sumur Pitu. Kang
Gempur menuturkan ada beberapa pantangan tidak tertulis yang harus ditinggalkan
ketika para pengunjung berada di kompleks warisan Ki Ageng Pengging itu. Beberapa
diantaranya adalah para peziarah dilarang untuk mengambil ikan di kolam yang
terletak di tengah kompleks Petilasan Sumur Pitu. Pengunjung di larang untuk
berkata kotor dan dilarang membuat gaduh di dalam petilasan, serta pengunjung
dilarang membawa apapun dari petilasan. “Pelanggaran terhadap pantangan –
pantangan itu bisa berdampak serius,” Jelas Alumnus Unigoro Fakultas Sosial
Politik ini. Namun, para pengunjung tidak perlu khawatir dengan berbagai akibat
– akibat dari pelanggaran pantangan itu. selama kedatangannya didasari dengan
niat yang lurus.
Tanpa meninggalkan kesan mistisnya, Petilasan
Sumur Pitu menyimpan keindahan dan sisi sejarah yang luar biasa. Sensasi
kesejukan di bawah rimbun pepohonan yang berusia ratusan tahun akan pengunjung
dapatkan seketika memasuki area petilasan bersejarah ini. Ada baiknya, para
pengunjung meminta tokoh masyarakat desa Wadas untuk menemani aktivitas
berkunjung ke Peninggalan sang Putera Majapahit ini.
Jeng Asih, Ratu
Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989
- 08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar