Situs Menggung ini merupakan tempat yang unik. Situsnya sendiri seperti punden
berundak dan mengingatkan kita akan Candi Kethek. Jika di candi Kethek kita tak
bisa menemukan adanya relief atau arca, maka disini kita bisa menemukan banyak
arca yang tersebar di situs ini.
Situs Menggung berada di Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari Grojogan Sewu. Jangan heran jika sepanjang perjalanan menuju Situs Menggung kita akan menjumpai banyak sekali kios tanaman hias. Desa Nglurah memang terkenal akan sentranya tanaman hias di Tawangmangu.
Seunik candi lainnya di
Gunung Lawu yang berbetuk punden berundak. Situs Menggung terdiri atas tiga
teras. Di teras pertama kita hanya akan menemukan empat buah patung dwarapala
yang menjaga tangga menuju teras kedua. Selain sudah aus, patung dwarapala ini
sendiri unik karena salah satu patungnya dipahat dua arah, depan dan belakang,
persis seperti arca di Candi Ceto.
Teras kedua sangat luas.
Disini terdapat bebatuan yang ditumpuk – tumpuk dan membentuk bidang persegi di
beberapa tempat. Pada bidang persegi tersebut terlihat beberapa batu dengan
bagian atas yang datar seperti umpak, itu berarti dulu terdapat rumah panggung
di situs ini, seperti di Candi Ceto. Lanjut menuju teras ketiga, sebelumnya
kita akan menjumpai sepasang arca dwarapala di kaki tangga. Di teras ketiga
terdapat pohon yang teramat sangat besar yang ditutupi kain bermotif kotak dan
kain kuning. Diatara akarnya yang besar kita dapat melihat sebuah arca kecil
yang sudah rusak.
Di ujung teratas teras
ketiga terdapat sebuah tembok yang mengelilingi dua arca yang menjadi pusat
Situs Menggung ini. Kedua arca dalam tembok ini yang bisa dibilang paling utuh
dibanding arca lainnya di Situs ini. Arca yang lebih pendek dikenal dengan sebutan
Kyai Menggung dan arca yang paling tinggi [juga merupakan arca tertinggi di
Situs ini] disebut Nyi Rasa Putih. Di bawah arca Nyi Rasa Putih terdapat sebuah
batu yang memuat satu – satunya relief di situs ini. Tak diketahui makna relief
ini karena hanya sepotong saja.
Satu – satunya petunjuk
yang menandakan kalau situs ini merupakan peninggalan Hindu adalah adanya yoni
yang terbalik di pelataran teras dua. Yoni di situs ini sendiri sangat unik
karena bentuknya bulat. Tak ada papan informasi di situs ini, bahkan pos penjaga
di bawah situs kosong melompong. Tak ayal, internet merupakan satu – satunya
sarana untuk menggali informasi tentang situs ini.
Kata Menggung didapat
dari Kyai Menggung yang diyakini merupakan julukan Narotama, putra Bali yang
jadi pengikut Raja Airlangga. Dia mengembara ke Nglurah untuk mendekatkan diri
ke Hyang Widhi. Dari perbuatannya ini, kata Menggung pun
didapat yang berarti “melengake marang Gusti Kang Maha Agung” (memusatkan
segala perhatian kepada Tuhan Yang Maha Agung).
Jeng Asih, Ratu
Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989
- 08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar